April 28, 2025

Rajawalitv : Siaran TV Terbaru Berakhir Tahun 2025

Forbes 2025 mencatat Tujuh Konglomerat stasiun Televisi di Indonesia.

Masa Depan Siaran TV di Tengah Persaingan Platform Digital

Siaran televisi sudah menjadi bagian mutlak di rajazeus dalam kehidupan masyarakat sepanjang lebih dari satu dekade. Sebagai sumber informasi, hiburan, dan edukasi, TV konvensional pernah menjadi raja di dunia media. Namun, bersama pesatnya pertumbuhan teknologi digital, platform streaming layaknya Netflix, Disney+, YouTube, dan TikTok merasa menggeser dominasi siaran TV tradisional.

Pertanyaannya adalah: Bagaimana masa depan siaran TV di sedang kompetisi ketat bersama platform digital? Apakah TV dapat bertahan, beradaptasi, atau perlahan tergantikan? Artikel ini dapat mengulas tantangan, peluang, dan inovasi yang barangkali pilih nasib siaran TV di masa depan.

1. Tantangan yang Dihadapi Siaran TV

a. Pergeseran Konsumsi Konten ke Platform Digital

Generasi muda kini lebih memilih menonton konten sesuai permintaan (on-demand) melalui layanan streaming. Netflix, Disney+, dan Amazon Prime Video menawarkan fleksibilitas tanpa iklan dan jadwal tayang yang kaku.

  • Data Nielsen (2023) menunjukkan penurunan rata-rata penonton TV linear sebesar 10% per tahun.

  • Survei We Are Social (2024) menemukan bahwa 68% Gen Z lebih sering menonton YouTube daripada TV tradisional.

b. Iklan TV yang Semakin Kurang Efektif

Perusahaan lebih memilih beriklan di platform digital karena target audiens yang lebih terukur (melalui Google Ads, Meta Ads, atau TikTok Ads). Iklan TV dianggap kurang efisien karena biaya tinggi dan sulit dilacak konversinya.

c. Biaya Operasional yang Tinggi

Memproduksi dan menyiarkan konten TV membutuhkan infrastruktur mahal (stasiun pemancar, satelit, SDM besar). Sementara platform digital bisa beroperasi dengan biaya lebih rendah.

2. Peluang Siaran TV di Era Digital

Meski menghadapi tantangan besar, siaran TV masih memiliki beberapa keunggulan yang bisa dimanfaatkan:

a. Kredibilitas dan Kepercayaan Publik

Stasiun TV seperti BBC, CNN, atau RCTI masih dianggap lebih terpercaya dibandingkan konten digital yang rentan hoaks.

b. Konten Langsung (Live Broadcast)

Siaran langsung (seperti berita, olahraga, dan acara award) tetap menjadi keunggulan TV. Contoh:

  • Piala Dunia 2022 ditonton lebih dari 1,5 miliar orang melalui siaran TV.

  • Konser musik besar masih lebih banyak disiarkan langsung di TV.

c. Hybrid Model: TV + Digital

Banyak stasiun TV yang mulai beradaptasi dengan:

  • Membuat platform streaming sendiri (contoh: RCTI+, iNews Play, Vision+).

  • Kolaborasi dengan platform digital (siaran TV juga ditayangkan di YouTube atau TikTok).

3. Inovasi yang Bisa Menyelamatkan Siaran TV

Agar tetap relevan, industri TV perlu melakukan transformasi:

a. Integrasi dengan Teknologi AI dan Big Data

  • Rekomendasi konten personalisasi seperti di Netflix.

  • Iklan yang lebih tertarget berdasarkan data penonton.

b. Konten Interaktif dan Immersive

  • Siaran TV dengan augmented reality (AR) untuk pengalaman menonton lebih menarik.

  • Pemilihan ending acara secara real-time melalui voting digital.

c. Fokus pada Niche Market

  • TV khusus olahraga, kuliner, atau dokumenter bisa lebih bertahan karena audiens loyal.

  • Siaran lokal (seperti berita daerah) tetap dibutuhkan.

4. Prediksi Masa Depan Siaran TV

Berdasarkan tren saat ini, beberapa skenario mungkin terjadi:

a. TV Akan Berubah Menjadi Hibrid (Linear + Digital)

  • Siaran tradisional tetap ada, tetapi dengan dukungan aplikasi streaming.

  • Contoh: HBO yang sukses dengan HBO GO/Max.

b. Dominasi Konten Langsung dan Event Besar

  • Siaran olahraga, konser, dan pemilu masih akan bertahan di TV.

c. TV Kabel Perlahan Menghilang

  • Generasi muda lebih memilih internet TV (seperti Smart TV dengan akses YouTube/Netflix).

Kesimpulan

BACA JUGA: 5 Acara TV Terbaik untuk Usia 18 Tahun: Hiburan Seru yang Relevan dan Menginspirasi

Siaran TV tidak akan sepenuhnya mati, tetapi harus beradaptasi dengan perubahan zaman. Dengan memanfaatkan teknologi digital, meningkatkan interaktivitas, dan fokus pada konten berkualitas, TV masih bisa bersaing dengan platform streaming. Masa depan siaran TV bukanlah tentang bertahan, tapi tentang berevolusi.

Apa pendapat Anda? Apakah TV masih akan relevan 10 tahun ke depan?

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.